Minggu, 25 November 2012

Sebab, Akibat, dan Cara Menghidari Seks Bebas


  • Definisi Seks Bebas
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Perilaku seks bebas yang terjadi pada remaja dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak yang disebabkan karena kesibukan masing-masing sehingga anak tidak memperoleh pengetahuan tentang seks bebas dari orang tua dan oleh sebab itulah kadang kala anak terjerumus pada pergaulan yang salah. Perilaku seks bebas juga dapat terjadi jika remaja kurang mempunyai pemikiran yang matang untuk berbuat sesuatu di tambah lagi karena dorongan dari teman sebaya. Kadang teman mempunyai pengaruh yang buruk dan memaksa mencoba sesuatu yang baru sehingga mereka mencoba melakukan hubungan seks dengan lawan jenis tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi.
  • Penyebab Timbulnya Seks Bebas
  1. Pengaruh lingkungan yang buruk.
  2. Kurangnya perhatian dari orang tua.
  3. Pergaulan yang tidak baik/negatif.
  4. Rendahnya pengetahuan tentang seks.
  5. Hasutan/Ajakan dari teman.
  6. Berkepribadian buruk.
  7. Pergaulan bebas yang melebihi batas sewajarnya.
  8. Rasa penasaran ingin mencoba hal-hal yang berbau seks.
  9. Fasilitas pendukung yang diberikan orang tua.
  10. Rendahnya kekuatan iman pada Tuhan.

  • Penanggulangan Seks Bebas
  1. Mempertebal rasa keimanan.
  2. Bergaul dengan baik/positif.
  3. Memilih teman yang baik.
  4. Menghindari pergaulan bebas.
  5. Berkomunikasi secara terbuka dengan orang tua.
  6. Selalu berpikir positif.
  7. Berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.
  8. Mengikuti kegiatan siraman rohani.
  • Akibat dari Seks Bebas
  1. Prestasi belajar cenderung menurun.
  2. Sering bolos/izin sekolah.
  3. Terjadi kawin muda.
  4. Drop Out sekolah.
  5. Terjangkit penyakit kelamin (Sifilis, Gonorhe, HIV, AIDS, PMS, dan lain-lain.).
  • Cara Menghindari Seks Bebas
  1. Mempertebal rasa keimanan.
  2. Menghindari berduaan dengan lawan jenis di tempat yang sepi.
  3. Menghindari perilaku yang menimbulkan rangsangan seksual.
  4. Mengekspresikan masa pacaran.
  5. Memperkenalkan teman dekat (pacar) kepada orang tua dan minta izin bila ingin berdua.
  6. Mampu menjaga perilaku seksual yang sehat.
  7. Memilih teman yang berakhlak baik.
  8. Memperbanyak aktivitas olahraga untuk mengisi waktu luang.
  9. Berani mengatakan tidak terhaadp ajakan teman untuk melakukan seks bebas.
  10. Jangan mudah percaya pada rayuan/bujukan dan janji-janji manis.

Penyakit Anemia


  • Definisi Anemia
          Anemia ialah dimana kondisi yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah tidak normal atau rendah

Darah terdiri dari dua bagian, bagian cair yang disebut plasma dan sel-sel bagian. Selular bagian berisi berbagai jenis sel. Salah satu yang paling penting dan paling banyak sel adalah jenis sel darah merah. Yang lain adalah jenis sel darah putih dan sel platelets. Tujuan dari sel darah merah adalah untuk memberikan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.

Secara umum, terdapat tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan menurut ukuran sel darah merah:

1. Jika sel darah merah yang lebih kecil dari biasanya, ini disebut microcytic anemia. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia kekurangan zat besi dan hemoglobin.

2. Jika ukuran sel darah merah yang normal dalam ukuran (tetapi jumlahnya rendah), ini disebut normocytic anemia, seperti anemia yang menyertai penyakit kronis atau anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal.

3. Jika sel darah merah lebih besar dari biasanya, maka disebut macrocytic anemia. Penyebab utama dari jenis ini adalah yang berkaitan dengan alkohol.

  • Macam – macam tipe anemia
Anemia ada 2 tipe yaitu :
·         Anemia gizi
Biasanya terjadi akibat adanya defisiensi zat gizi yang diperlukan dalam pembentukan dan produksi sel darah merah. Hal itu mencangkup kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia gizi sendiri ada beberapa macam seperti anemia gizi besi, anemia vitamin E, anemia gizi asam folat, anemia vitamin B12 dan anemia vitamin B6. Sedangkan anemia non gizi adalah keadaan kurang darah yang disebabkan karena adanya perdarahan (luka,menstruasi) atau penyakit darah yang bersifat genetic. Hemofilia, thalassemia adalah suatu contoh dari penyakit genetic yang dapat menimbulkan kondisi anemia.
·         Anemia non gizi
Adalah keadaan kurang darah yang disebabkan karena adanya perdarahan (luka, menstruasi dll) atau penyakit darah yang bersifat genetik. Hemofilia, thalassemia adalah beberapa contoh penyakit genetik yang dapat menimbulkan kondisi anemia.

  • Klasifikasi anemia

Dapat dibagi dalam lima golongan yaitu :
1. Anemia mikrositik, hipokrom misalnya: anemia defesiensi besi, dan talasemia, sel-sel darah merah kecil mengandung Hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal. Anemia Defisiensi, karena kekurangan faktor pematangan eritrosit (besi, asam folat, vitamin B12, protein, piridoksin, eritropoetin, dan sebagainya).
2. Anemia normositik, normokrom misalnya : setelah kehilangan darah akut, adalah Ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal
3. Anemia makrositik, misalnya anemia megaloblastik, adalah Ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi konsentrasi hemoglobin normal.
4. Anemia hemolitik, Terjadi akibat penghancuran (hemolisis) eritrosit yang berlebihan.
Hal ini dibedakan menjadi dua faktor yaitu :
a.    Faktor intrasel
Misal talassemia, hemoglobinopatia (talassemia HbE, sickle cell anemia), sferositos congenital, defisiensi enzim eritrosit (G-6PD, piruvat kinase, glutation reduktase).
b. Faktor ekstrasel
Misal intoksikasi, infeksi (malaria), imunologis (inkompabilitas golongan darah, reaksi hemolitik pada transfusi darah).
5. Anemia Aplastik, disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang. Menegakkan diagnosis anemia harus digabungkan pertimbangan morfologis dan etiologi.

  •  Ciri – ciri orang terkena penyakit anemia
Adapun gejala-gejala dari anemia adalah:
1. Lemah, lesu, pusing, mudah marah atau sulit konsentrasi.
2. Pucat terutama pada gusi dan kelopak mata atau bawah kuku.
3. Jantung berdebar nafas pendek.
4. Sariawan mulut atau lidah, bilur-bilur atau pendarahan tidak biasa.
5. Mati rasa atau kesemutan di daerah kaki.
6. Mual dan diare

  • Penyebab terkena penyakit anemia
Anemia terutama disebabkan oleh kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah atau perusakan sel darah merah yang lebih cepat dari normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:
·         Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat dan vitamin C,  unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
o    Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia. Sekitar 20% wanita, 50% wanita hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
o    Tidak mengkonsumsi daging (vegetarian) dapat menyebabkan Anda kekurangan vitamin B12, jenis vitamin yang hanya ditemui pada makanan hewani (daging, ikan, telur, susu). Di kalangan non vegetarian, hampir tidak ada yang kekurangan vitamin ini karena cadangannya cukup untuk produksi sel darah sampai lima tahun.
o    Asam folat tersedia pada banyak makanan, namun terutama terdapat di hati dan sayuran hijau mentah.
·         Darah menstruasi berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat besi.
·         Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
·         Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran pencernaan seperti gastritis, radang usus buntu,dll dapat menyebabkan anemia.
·         Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung (aspirin, obat anti inflamasi,dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin (antacid, pil KB, obat anti artritis, dll).
·         Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini bisa menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
·         Penyakit radang kronis seperti lupus, artritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker, dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia karena memengaruhi proses pembentukan sel darah merah.

  • Penanganan penyakit anemia

1.      Dapat diberikan zat besi yang banyak tersedia di pasaran dalam bentuk tablet minum. Beberapa dikombinasi denga vitamin C agar mudah penyerapannya. Yang tidak kalah penting adalah peningkatan diet dengan makanan yang mengandung zat besi seperti daging, hati, telur, bayam dll.
2.      Kekurangan Vitamin B12 dan Asam folat. Paling sering diderita para lansia, disebabkan gangguan penyerapan vitamin B12 atau kekurangan asam folat. Gejala timbul perlahan-lahan dan baru terlihat jika anemia menjadi berat misalnya warna kulit seperti jeruk, lidah nyeri, kekakuan pada tangan dan kaki. Penanggulangan kekurangan vitamin B12 dapat diatur dengan suntikan setiap hari, kemudian seminggu sekali, bulanan, hingga akhirnya tiga bulan. Asam folat dapat diberikan dalam tablet, juga dari bahan alamiah seperti hati serta sayuran hijau.

  • Mencegah penyakit anemia
Selain penanganan anemia seperti yang telah disebutkan diatas, beberapa tips dibawah ini dapat membantu pasien untuk mengurangi rasa lelah yaitu :
  • Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan energi tubuh. Tidak perlu melakukan aktivitas olahraga yang berat , cukup olahraga ringan seperti jalan kaki 10 – 20 menit.
  • Bicarakan dengan dokter Anda sebelum memulai aktivitas olahraga.
  • Minum obat – obat yang telah diberikan oleh dokter secara teratur.
  • Jalani program diet yang telah direkomendasikan pasien.
  • Jangan merasa malu untuk meminta tolong seseorang membantu aktivitas sehari – hari. Dengan itu anda dapat menyimpan energi anda untuk hal yang benar – benar anda senang melakukannya.
  • Tidurlah yang cukup

Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid

  • Pemilu 1999
            Pemilihan Umum Tahun 1999 Pemilihan Umum yang dilaksanakan tahun 1999 menjadi sangat penting, karena pemilihan umum tersebut diharapkan dapat memulihkan keadaan Indonesia yang sedang dilanda multikrisis. Pemilihan umum tahun 1999 juga merupakan ajang pesta rakyat Indonesia dalam menunjukkan kehidupan berdemokrasi. Maka sifat dari pemilihan umum itu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Presiden Habibie kemudian menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai waktu pelaksanaan pemiliahan umum tersebut. Selanjutnya lima paket undang-undang tentang politik dicabut. Sebagai gantinya DPR berhasil menetapkan tiga undang-undang politik baru. Ketiga udang-undang itu disahkan pada tanggal 1 Februari 1999 dan ditandatangani oleh Presiden Habibie. Ketiga udang-udang itu antara lain undang-undang partai politik, pemilihan umum, susunan serta kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Munculnya undang-undang politik yang baru memberikan semangat untuk berkembangnya kehidupan politik di Indonesia. Dengan munculnya undang-undang politik itu partai-partai politik bermunculan dan bahkan tidak kurang dari 112 partai politik telah berdiri di Indonesia pada masa itu. Namun dari sekian banyak jumlahnya, hanya 48 partai politik yang berhasil mengikuti pemilihan umum. Hal ini disebabkan karena aturan seleksi partai-partai politik diberlakukan dengan cukup ketat. Pelaksanaan pemilihan umum ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama Komisi Pemilihan Umum (KPU). Anggota KPU terdiri dari wakil-wakil dari pemerintah dan wakil-wakil dari partai-partai politik peserta pemilihan umum. Banyak pengamat menyatakan bahwa pemilihan umum tahun 1999 akan terjadi kerusuhan, namun pada kenyataannya pemilihan umum berjalan dengan lancar dan aman. Setelah penghitungan suara berhasil diselesaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), hasilnya lima besar partai yang berhasil meraih suara-suara terbanyak di anataranya PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan pembangunan, Partai Pembangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional. Hasil pemilihan umum tahun 1999 hingga saat terakhir pengumuman hasil perolehan suara dari partai-partai politik berjalan dengan aman dan dapat di terima oleh suara partai peserta pemilihan umum.
  • Sidang Umum MPR
            Sidang Umum MPR Hasil Pemilihan Umum 1999 Setelah Komisi Pemilihan Umum berhasil menetapkan jumlah anggota DPR dan MPR, maka MPR segera melaksanakan sidang. Sidang Umum MPR tahun 1999 diselenggarakan sejak tanggal 1 – 21 Oktober 1999. Dalam Sidang Umum itu Amien Rais dikukuhkan menjadi Ketua MPR dan Akbar Tanjung menjadi Ketua DPR. Sedangkan pada Sidang Paripurna MPR XII, pidato pertanggung jawaban Presiden Habibie ditolak oleh MPR melalui mekanisme voting dengan 355 suara menolak, 322 menerima, 9 abstain dan 4 suara tidak sah. Akibat penolakan pertanggungjawaban itu, Habibie tidak dapat untuk mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia. Akibatnya memunculkan tiga calon Presiden yang diajukan oleh fraksi-fraksi yang ada di MPR pada tahap pencalonan Presiden diantaranya Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Yuhsril Ihza Mahendra. Namun tanggal 20 Oktober 1999, Yuhsril Ihza Mahendra mengundurkan diri. Oleh karena itu, tinggal dua calon Presiden yang maju dalam pemilihan itu, Abdurrahaman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Dari hasil pemilihan presiden yang dilaksanakan secara voting, Abudurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 21 Oktober 1999 dilaksanakan pemilihan Wakil Presiden dengan calonnya Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz. Pemilihan Wakil Presiden ini kemudian dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri. Kemudian pada tanggal 25 Oktober 1999 Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri berhasil membentuk Kabinet Persatuan Nasional.

  • Masa Kepresidenan

Ø 1999
            Kabinet pertama Gus Dur, Kabinet Persatuan Nasional, adalah kabinet koalisi yang meliputi anggota berbagai partai politik: PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, dan Partai Keadilan (PK). Non-partisan dan TNI juga ada dalam kabinet tersebut. Wahid kemudian mulai melakukan dua reformasi pemerintahan. Reformasi pertama adalah membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media. Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang korup.
Pada November 1999, Wahid mengunjungi negara-negara anggota ASEAN, Jepang, Amerika Serikat, Qatar, Kuwait, dan Yordania. Setelah itu, pada bulan Desember, ia mengunjungi Republik Rakyat Cina.
Setelah satu bulan berada dalam Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Menteri Koordinator Pengentasan Kemiskinan (Menko Taskin) Hamzah Haz mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan November. Muncul dugaan bahwa pengunduran dirinya diakibatkan karena Gus Dur menuduh beberapa anggota kabinet melakukan korupsi selama ia masih berada di Amerika Serikat. Beberapa menduga bahwa pengunduran diri Hamzah Haz diakibatkan karena ketidaksenangannya atas pendekatan Gus Dur dengan Israel
Rencana Gus Dur adalah memberikan Aceh referendum. Namun referendum ini menentukan otonomi dan bukan kemerdekaan seperti referendum Timor Timur. Gus Dur juga ingin mengadopsi pendekatan yang lebih lembut terhadap Aceh dengan mengurangi jumlah personel militer di Negeri Serambi Mekkah tersebut. Pada 30 Desember, Gus Dur mengunjungi Jayapura di provinsi Irian Jaya. Selama kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil meyakinkan pemimpin-pemimpin Papua bahwa ia mendorong penggunaan nama Papua.
Ø 2000
Pada Januari 2000, Gus Dur melakukan perjalanan ke luar negeri lainnya ke Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia dan mengunjungi Arab Saudi dalam perjalanan pulang menuju Indonesia. Pada Februari, Wahid melakukan perjalanan luar negeri ke Eropa lainnya dengan mengunjungi Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan Italia. Dalam perjalanan pulang dari Eropa, Gus Dur juga mengunjungi India, Korea Selatan, Thailand, dan Brunei Darussalam. Pada bulan Maret, Gus Dur mengunjungi Timor Leste. Di bulan April, Wahid mengunjungi Afrika Selatan dalam perjalanan menuju Kuba untuk menghadiri pertemuan G-77, sebelum kembali melewati Kota Meksiko dan Hong Kong. Pada bulan Juni, Wahid sekali lagi mengunjungi Amerika, Jepang, dan Perancis dengan Iran, Pakistan, dan Mesir sebagai tambahan baru ke dalam daftar negara-negara yang dikunjunginya.
Ketika Gus Dur berkelana ke Eropa pada bulan Februari, ia mulai meminta Jendral Wiranto mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Gus Dur melihat Wiranto sebagai halangan terhadap rencana reformasi militer dan juga karena tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur terhadap Wiranto.
Ketika Gus Dur kembali ke Jakarta, Wiranto berbicara dengannya dan berhasil meyakinkan Gus Dur agar tidak menggantikannya. Namun, Gus Dur kemudian mengubah pikirannya dan memintanya mundur. Pada April 2000, Gus Dur memecat Menteri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla dan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi. Alasan yang diberikan Wahid adalah bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi, meskipun Gus Dur tidak pernah memberikan bukti yang kuat. Hal ini memperburuk hubungan Gus Dur dengan Golkar dan PDI-P.
Pada Maret 2000, pemerintahan Gus Dur mulai melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan GAM hingga awal tahun 2001, saat kedua penandatangan akan melanggar persetujuan. Gus Dur juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme dicabut.
Ia juga berusaha membuka hubungan dengan Israel, yang menyebabkan kemarahan pada kelompok Muslim Indonesia. Isu ini diangkat dalam pidato Ribbhi Awad, duta besar Palestina untuk Indonesia, kepada parlemen Palestina tahun 2000. Isu lain yang muncul adalah keanggotaan Gus Dur pada Yayasan Shimon Peres. Baik Gus Dur dan menteri luar negerinya Alwi Shihab menentang penggambaran Presiden Indonesia yang tidak tepat, dan Alwi meminta agar Awad, duta besar Palestina untuk Indonesia, diganti.
Dalam usaha mereformasi militer dan mengeluarkan militer dari ruang sosial-politik, Gus Dur menemukan sekutu, yaitu Agus Wirahadikusumah, yang diangkatnya menjadi Panglima Kostrad pada bulan Maret. Pada Juli 2000, Agus mulai membuka skandal yang melibatkan Dharma Putra, yayasan yang memiliki hubungan dengan Kostrad. Melalui Megawati, anggota TNI mulai menekan Wahid untuk mencopot jabatan Agus. Gus Dur mengikuti tekanan tersebut, tetapi berencana menunjuk Agus sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Petinggi TNI merespon dengan mengancam untuk pensiun, sehingga Gus Dur kembali harus menurut pada tekanan.
Hubungan Gus Dur dengan TNI semakin memburuk ketika Laskar Jihad tiba di Maluku dan dipersenjatai oleh TNI. Laskar Jihad pergi ke Maluku untuk membantu orang Muslim dalam konflik dengan orang Kristen. Wahid meminta TNI menghentikan aksi Laskar Jihad, namun mereka tetap berhasil mencapai Maluku dan dipersenjatai oleh senjata TNI.
Muncul pula dua skandal pada tahun 2000, yaitu skandal Buloggate dan Bruneigate. Pada bulan Mei, Badan Urusan Logistik (BULOG) melaporkan bahwa $4 juta menghilang dari persediaan kas Bulog. Tukang pijit pribadi Gus Dur mengklaim bahwa ia dikirim oleh Gus Dur ke Bulog untuk mengambil uang. Meskipun uang berhasil dikembalikan, musuh Gus Dur menuduhnya terlibat dalam skandal ini. Skandal ini disebut skandal Buloggate. Pada waktu yang sama, Gus Dur juga dituduh menyimpan uang $2 juta untuk dirinya sendiri. Uang itu merupakan sumbangan dari Sultan Brunei untuk membantu di Aceh. Namun, Gus Dur gagal mempertanggungjawabkan dana tersebut. Skandal ini disebut skandal Bruneigate.
Sidang Umum MPR 2000 hampir tiba, popularitas Gus Dur masih tinggi. Sekutu Wahid seperti Megawati, Akbar dan Amien masih mendukungnya meskipun terjadi berbagai skandal dan pencopotan menteri. Pada Sidang Umum MPR, pidato Gus Dur diterima oleh mayoritas anggota MPR. Selama pidato, Wahid menyadari kelemahannya sebagai pemimpin dan menyatakan ia akan mewakilkan sebagian tugas. Anggota MPR setuju dan mengusulkan agar Megawati menerima tugas tersebut. Pada awalnya MPR berencana menerapkan usulan ini sebagai TAP MPR, akan tetapi Keputusan Presiden dianggap sudah cukup. Pada 23 Agustus, Gus Dur mengumumkan kabinet baru meskipun Megawati ingin pengumuman ditunda. Megawati menunjukan ketidaksenangannya dengan tidak hadir pada pengumuman kabinet. Kabinet baru lebih kecil dan meliputi lebih banyak non-partisan. Tidak terdapat anggota Golkar dalam kabinet baru Gus Dur.
Pada September, Gus Dur menyatakan darurat militer di Maluku karena kondisi di sana semakin memburuk. Pada saat itu semakin jelas bahwa Laskar Jihad didukung oleh anggota TNI dan juga kemungkinan didanai oleh Fuad Bawazier, menteri keuangan terakhir Soeharto. Pada bulan yang sama, bendera bintang kejora berkibar di Papua Barat. Gus Dur memperbolehkan bendera bintang kejora dikibarkan asalkan berada di bawah bendera Indonesia. Ia dikritik oleh Megawati dan Akbar karena hal ini. Pada 24 Desember 2000, terjadi serangan bom terhadap gereja-gereja di Jakarta dan delapan kota lainnya di seluruh Indonesia.
Pada akhir tahun 2000, terdapat banyak elit politik yang kecewa dengan Abdurrahman Wahid. Orang yang paling menunjukan kekecewaannya adalah Amien. Ia menyatakan kecewa mendukung Gus Dur sebagai presiden tahun lalu. Amien juga berusaha mengumpulkan oposisi dengan meyakinkan Megawati dan Gus Dur untuk merenggangkan otot politik mereka. Megawati melindungi Gus Dur, sementara Akbar menunggu pemilihan umum legislatif tahun 2004. Pada akhir November, 151 anggota DPR menandatangani petisi yang meminta pemakzulan Gus Dur.
Ø 2001 dan Akhir Kekuasaan
Pada Januari 2001, Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa. Gus Dur lalu mengunjungi Afrika Utara dan juga Arab Saudi untuk naik haji. Abdurrahman Wahid melakukan kunjungan terakhirnya ke luar negeri sebagai presiden pada Juni 2001 ketika ia mengunjungi Australia.
Pada pertemuan dengan rektor-rektor universitas pada 27 Januari 2001, Gus Dur menyatakan kemungkinan Indonesia masuk kedalam anarkisme. Ia lalu mengusulkan pembubaran DPR jika hal tersebut terjadi. Pertemuan tersebut menambah gerakan anti-Wahid. Pada 1 Februari, DPR bertemu untuk mengeluarkan nota terhadap Gus Dur. Nota tersebut berisi diadakannya Sidang Khusus MPR dimana pemakzulan Presiden dapat dilakukan. Anggota PKB hanya bisa walk out dalam menanggapi hal ini. Nota ini juga menimbulkan protes di antara NU. Di Jawa Timur, anggota NU melakukan protes di sekitar kantor regional Golkar. Di Jakarta, oposisi Gus Dur turun menuduhnya mendorong protes tersebut. Gus Dur membantah dan pergi untuk berbicara dengan demonstran di Pasuruan. Namun, demonstran NU terus menunjukkan dukungan mereka kepada Gus Dur dan pada bulan April mengumumkan bahwa mereka siap untuk mempertahankan Gus Dur sebagai presiden hingga mati.
Pada bulan Maret, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melawan disiden pada kabinetnya. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra dicopot dari kabinet karena ia mengumumkan permintaan agar Gus Dur mundur. Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot dengan alasan berbeda visi dengan Presiden, berlawanan dalam pengambilan kebijakan, dan diangap tidak dapat mengendalikan Partai Keadilan, yang pada saat itu massanya ikut dalam aksi menuntut Gus Dur mundur. Dalam menanggapi hal ini, Megawati mulai menjaga jarak dan tidak hadir dalam inaugurasi penggantian menteri. Pada 30 April, DPR mengeluarkan nota kedua dan meminta diadakannya Sidang Istimewa MPR pada 1 Agustus.
Gus Dur mulai putus asa dan meminta Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatakan keadaan darurat. Yudhoyono menolak dan Gus Dur memberhentikannya dari jabatannya beserta empat menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1 Juli 2001. Akhirnya pada 20 Juli, Amien Rais menyatakan bahwa Sidang Istimewa MPR akan dimajukan pada 23 Juli. TNI menurunkan 40.000 tentara di Jakarta dan juga menurunkan tank yang menunjuk ke arah Istana Negara sebagai bentuk penunjukan kekuatan. Gus Dur kemudian mengumumkan pemberlakuan dekret yang berisi :



1)      Pembubaran MPR/DPR.
2)      Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, dan
3)      Menyelamatkan gerakan reformasi total dari hambatan unsur-unsur Orde Baru dengan membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR.
Namun dekret tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri. Abdurrahman Wahid terus bersikeras bahwa ia adalah presiden dan tetap tinggal di Istana Negara selama beberapa hari, namun akhirnya pada tanggal 25 Juli ia pergi ke Amerika Serikat karena masalah kesehatan.
  • Kelebihan dan  Kekurangan  sistem  Pemerintahan Abdurrahman Wahid
A. Kelebihan sistem Pemerintahan Abdurrahman Wahid
a)      Sukses melakukan kesepahaman dengan GAM. Pada Maret 2000
b)      Sukses membawa Indonesia ke Forum Ekonomi Dunia.
c)      Sukses melaksanakan persamaan hak menyatakan pendapat di muka umum.
d)     Etnis Tioghoa yang berpuluh-puluh tahun dikekang diberikan kebebasan sama seperti orang pribumi.
e)      Jadwal ketat kunjungan ke luar negeri menghasilkan banyak mitra luar negeri.
f)       Sukses menggulingkan unsur-unsur sentrakistis dan hierarkis yang represif (menindas) semasa pemerintahan Soeharto.
g)      Sukses mengurangi dukungan bagi kaum separatis GAM di Aceh.


B. Kekurangan Sistem Pemerintahan Abdurrahman Wahid
a)      Semakin maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
b)      Munculnya berbegai reaksi negatif dari rakyat atas usul Presiden Abdurrahman Wahid mengenai pembatalan Ketetapan MPRS Tahun 1966 mengenai pelarangan ajaran Marxisme-Leninisme.
c)      Kesulitan ekonomi semakin meluas.
d)     Kerusuhan antaretnis terus berlanjut.
e)      Di Aceh, kekerasan antarkaum separatis dan aparat keamanan terus terjadi.
f)       Pemecatan terhadap beberapa menteri yang memunculkan berbagai pro dan kontra di masyarakat.
g)      berusaha membuka hubungan dengan Israel, yang menyebabkan kemarahan pada kelompok Muslim Indonesia.
h)      Muncul dua skandal pada tahun 2000, yaitu skandal Buloggate dan Bruneigate.
i)        Gus Dur memperbolehkan bendera bintang kejora dikibarkan asalkan berada di bawah bendera Indonesia yang menimbulkan kritik dari berbagai pihak bahkan Megawati dan Akbar juga mengkritik Gus Dur karena hal ini.
j)        Pada 24 Desember 2000, terjadi serangan bom terhadap gereja-gereja di Jakarta dan delapan kota lainnya di seluruh Indonesia.